Rabu, 13 Oktober 2010

Perbedaan Antara Alquran, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi

Definisi Alquran telah dikemukakan pada halaman terdahulu dan utk mengetahui perbedaan antara definisi Alquran dgn hadis qudsi dan hadis nabawi di sini kami kemukakan dua definisi.

Hadis Nabawi Hadits dalam arti bahasa lawan dari kata qadim . Dan yg dimaksud hadis ialah tiap kata-kata yg diucapkan dan dinukil serta disampaikan oleh manusia baik kata-kata itu diperoleh melalui pendengarannya maupun wahyu; baik dalam keadaan jaga maupun dalam keadaan tidur. Dalam pengertian ini Alquran dinamakan hadis.

Hadis siapakah yg lbh benar selain dari pada Allah? {An-Nisa 87}.

Begitu pula yg terjadi pada manusia di waktu tidurnya juga dinamakan hadis... dan engkau telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil dari hadis-hadis-maksudnya mimpi. .

an-nazhzhamiyyah

Pemikiran Yaitu para pengikut Ibrahim bin Yassar bin Hani’ an-Nazhzham. Ia telah mengkaji berbagai kitab filosof kemudian ia campur adukkan ucapan para filosof itu dgn ucapan Mu’tazilah. Dia berbeda pandangan dgn yg lainnya dalam beberapa masalah berikut iniDia menambahkan pendapat tentang qadar baik dan buruknya di antaranya adl pendapatnya bahwa Allah Ta’ala tidak disifati dgn qudrah atas kejahatan dan maksiat dan tidaklah hal-hal itu termasuk dalam perkara yg masuk dalam qudrah Allah Ta’ala.

Berbeda dgn pendapat Mu’tazilah lainnya yg mengatakan bahwa Allah kuasa atas hal-hal itu tetapi Dia tidak melakukannya krn hal-hal itu jelek. Pendapat an-Nazhzham bahwa kejelekan itu adl sifat dzat dari sesuatu yg jelek maka hal itulah yg mencegah disandarkannya perbuatan jelek kepada Allah. Maka dia berpendapat bahwa bisanya timbul kejelekan dari Allah adl sebab suatu kejelekan. Jadi Dia yg berlaku adil tidaklah disifati dgn qudrah atas kezhaliman. Selanjutnya an-Nazhzham menambah kerancuan ini dgn pendapat bahwa Allah kuasa melakukan utk hamba-Nya apa-apa yg diketahui-Nya mengandung kemaslahatan mereka dan tidak kuasa melakukan yg tidak mengandung maslahat bagi mereka ini menyangkut urusan dunia. Adapun di akhirat an-Nazhzham berkata bahwa Allah Ta’ala kuasa menambah azab bagi penghuni neraka dan tidak kuasa menguranginya. Demikian juga Dia tidak kuasa mengurangi keni’matan penghuni sorga juga tidak kuasa mengeluarkan seorang pun dari penghuni sorga dan bahwa hal-hal yg demikian ini tidak masuk dalam kuasa Allah. Berdasarkan pendapatnya ini berarti Allah Ta’ala itu terpaksa melakukan segala yg diperbuat-Nya. Sesungguhnya yg Maha Kuasa itu pada hakekatnya adl yg memiliki pilihan antara berbuat atau tidak.


An-Nazhzham menjawab bahwa yg kalian wajibkan atasku dalam perkara qudrah juga wajib atas kalian dalam perkara fi’l . Bukankah menurut kalian Dia mustahil melakukannya walaupun mampu melakukannya jadi tidak ada bedanya. An-Nazhzham sebenarnya mengambil pendapat ini dari ucapan filosof kuno yg mengatakan bahwa orang dermawan tidak boleh menyimpan sesuatu yg tidak dilakukannya maka apa yg dibuat dan diadakannya itulah yg kuasa dilakukannya. Jika dalam ilmu dan kuasa Allah Ta’ala ada yg lbh baik dan lbh sempurna lbh teratur dan lbh bermaslahat maka dari itu pastilah Dia melakukannya.

Pendapatnya tentang iradah bahwa Allah Ta’ala pada hakekatnya tidak disifati dengannya . Jika disifati dgn iradah secara syar’I dalam perbuatannya maka maksudnya adl bahwa Dia-lah Penciptanya dan Yang Menumbuhkannya berdasarkan ilmu-Nya. Dan jika disifati bahwa Dia menghendaki perbuatan-perbuatan hamba maka maksudnya adl bahwa Dia menyuruhnya atau melarangnya. Dan dari an-Nazhzhamlah al-Ka’bi mengambil pendapatnya tentang iradah.

Pendapatnya bahwa perbuatan hamba semuanya adl gerakan dan diam. Ilmu dan keinginan adl gerakan jiwa. Maksud dari gerakan ini bukanlah gerakan yg berpindah tetapi gerakan itu adl perubahan sebagaimana kata para filosof yaitu gerakan dalam kualitas kuantitas meletakkan di mana kapan dan sebagainya.

An-Nazhzham juga sepakat dgn para filosof bahwa manusia pada hakekatnya adl jiwa dan ruh sedangkan badan adl alat dan instrumennya. Namun ia tidak terlalu paham pendapat mereka dan cenderung pada pendapat para filosof naturalis bahwa ruh adl jasad halus yg menjerat tubuh dan masuk ke dalam hati seperti masuknya air ke dalam bunga mawar dan minyak ke dalam biji wijen atau lemak pada susu. Dan dia berkata bahwa ruh adl yg punya kekuatan dan kemampuan dan kehidupan serta kehendak. Dia mampu dgn jiwanya dan kemampuan itu ada sebelum perbuatan.

Al-Ka’bi menceritakan darinya dia berkata bahwa tiap sesuatu yg melampaui batas kemampuan yg berupa perbuatan maka itu adl perbuatan Allah Ta’ala atau bahwa Allah Ta’ala menciptakan batu dgn suatu tabi’at tertentu jika engkau melemparkannya ke atas dia akan terlempar dan jika mencapai titik akhir lemparan batu itu akan kembali ke tempatnya secara natural. Dia juga punya banyak kerancuan tentang atom dan hukumnya serta pendapat yg menentang para ahli ilmu kalam dan filosof.

Menurut pendapatnya bahwa Allah Ta’ala menciptakan sesuatu sesuai dgn bentuk dan hekekatnya sekarang ini. Seperti mineral dan barang tambang tumbuh-tumbuhan hewan dan manusia. Allah menciptakan Adam as dan menciptakan keturunannya hanya saja Allah menyembunyikan sebagian dalam sebagian yg lain. Masalah duluan atau belakangan itu hanya masalah kemunculan dari persembunyiannya bukan masalah penciptaannya dan keberadaannya. Pendapat ini sebenarnya dari ucapan filosof yg beraliran “sembunyi dan muncul”. Dan an-Nazhzham lbh cenderung mengakui pendapat para naturalis daripada kaum metafisik dari kalangan filosof.

Demikian beberapa pendapatnya di antara banyak pendapatnya yg rancu. Di antara pengikut an-Nazhzham adl al-Fadhl al-Hadatsi dan Ahmad bin Khabits. Ibn al-Rawandi mengatakan bahwa mereka mempercayai bahwa alam ini mempunyai dua pencipta satunya adl pencipta yg kekal yaitu Allah dan yg satunya adl pencipta yg diciptakan oleh Allah yaitu ‘Isa bin Maryam. Dan pendapat ini tentu saja bathil dan tertolak. Diterjemahkan dari kitab Al-Milal wa an-Nihal karya Muhammad bin Abdul Karim Asy-Syahrastani Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Perubahan dalam Masyarakat

W E PROPOSE to readjust the very foundation of society. W E USULAN untuk menyesuaikan kembali pondasi dari masyarakat. Space does not permit an elaborate discussion of all the changes this would bring about. Ruang tidak mengijinkan suatu diskusi yang rumit dari semua perubahan ini akan membawa. Once general principles are applied, the details will be easily adjusted. Setelah prinsip-prinsip umum diterapkan, rincian akan mudah disesuaikan. Still, some of the main features merit mention. Namun, beberapa fitur utama merit disebutkan. Most notably, government could be vastly simplified. Terutama, pemerintah bisa sangat disederhanakan. We could eliminate an immense and complicated network of governmental machinery needed to collect taxes, prevent and punish evasion, and check revenue from many different sources. Kita bisa menghilangkan jaringan besar dan rumit mesin pemerintah diperlukan untuk mengumpulkan pajak, mencegah dan menghukum penghindaran, dan memeriksa pendapatan dari sumber yang berbeda.

Perbedaan Peradaban

T O DISCOVER the law of human progress, we must first determine the essential nature of the differences between civilizations. T O DISCOVER hukum kemajuan manusia, pertama kita harus menentukan sifat penting dari perbedaan antara peradaban. Such great disparities cannot be explained by innate differences in the individuals who compose these communities. perbedaan besar tersebut tidak dapat dijelaskan oleh perbedaan bawaan dalam individu yang menyusun komunitas tersebut. True, there are natural differences and hereditary transmission of particular traits. Benar, ada perbedaan alami dan turun-temurun transmisi sifat-sifat tertentu. But these are nothing compared to social influences.Tetapi ini tidak seberapa dibandingkan dengan pengaruh sosial. What is more ingrained than language? Apa yang lebih mendarah daging dari bahasa? Nothing persists longer, nor shows nationality quicker. Tidak berlangsung lama, atau menunjukkan kebangsaan lebih cepat. It is our medium of thought. Ini adalah sarana kita berpikir. Yet we are not born with a predisposition to any language. Namun kita tidak dilahirkan dengan kecenderungan untuk bahasa apapun. Although our ancestors have spoken one language for generations, children hearing a different tongue from birth will learn that just as easily. Meskipun nenek moyang kita telah berbicara satu bahasa untuk generasi, anak-anak mendengar lidah yang berbeda dari kelahiran akan belajar bahwa hanya dengan mudah.

Hukum Kemajuan Manusia

W HAT, THEN, IS THE LAW OF HUMAN PROGRESS? This law not only describes how civilization advances -- it must also account for arrested, decayed, and destroyed civilizations. W HAT, LALU, ADALAH HUKUM MANUSIA KEMAJUAN - ini? Hukum tidak hanya menjelaskan bagaimana kemajuan peradaban juga harus memperhitungkan, membusuk, dan menghancurkan peradaban ditangkap. Since mankind presumably started with the same capacities at the same time, it must explain the great disparity in social development that now exists. Karena manusia mungkin dimulai dengan kapasitas yang sama pada saat yang sama, harus menjelaskan perbedaan besar dalam pembangunan sosial yang sekarang ada. It must account for regression, as well as progression; for different rates of progress; and for the bursts and starts and halts. Harus account untuk regresi, serta kemajuan, karena kemajuan tingkat yang berbeda, dan untuk ledakan dan mulai dan perhentian.In short, it must tell us what the essential conditions of progress are -- and which social arrangements advance it and which retard it. Singkatnya, ia harus memberi tahu kami apa kondisi penting dari penyelesaian - dan yang pengaturan sosial muka dan yang meraihnya. It is not difficult to discover such a law. Hal ini tidak sulit untuk menemukan hukum semacam. If we simply look, we can see it. Jika kita hanya melihat, kita bisa melihatnya. I do not pretend to give it scientific precision, but merely to point it out. Saya tidak berpura-pura memberikan presisi ilmiah, tetapi hanya untuk titik itu keluar.
Desires inherent in human nature are the incentives to progress: to satisfy our physical, intellectual, and emotional wants. Keinginan yang melekat dalam sifat manusia adalah insentif untuk kemajuan: untuk memuaskan fisik kita, intelektual, dan emosional ingin. Short of infinity, they can never be satisfied -- for they grow as they are fed. Pendek tak terhingga, mereka tidak pernah bisa puas - karena mereka tumbuh karena mereka diberi makan.
Mind is the instrument by which humanity advances. Pikiran adalah alat dengan mana kemajuan kemanusiaan.Through it, each advance is retained and made higher ground for further advances. Melalui itu, setiap muka ditahan dan dibuat tempat yang lebih tinggi untuk kemajuan lebih lanjut. The narrow span of human life allows each individual to go only a short distance. Rentang sempit kehidupan manusia memungkinkan setiap individu untuk pergi hanya jarak pendek. Each generation does little by itself. Setiap generasi tidak sedikit dengan sendirinya. Yet succeeding generations add to the gains of their ancestors, and gradually elevate humanity. Namun generasi berikutnya menambah keuntungan nenek moyang mereka, dan secara bertahap meningkatkan kemanusiaan.